Batik Sinjang Menton

Batik Motif Satrio Manah
Batik Motif Satrio Manah
Sinjang menton artinya kain batik yang dipergunakan untuk upacara mantu atau perkawinan. Mengingat hajatan mantu bagi masyarakat Jawa merupakan hajatan besar maka tidak sembarangan kain batik yang boleh dipakai. Mulai dari prosesi panembung (melamar), kain batik sudah menunjukkan status keluarga yang memakainya. Misalnya, kain batik semenan menandakan yang memakainya dari golongan priyayi. Dalam upacara penyerahan “paningsat”, calon mempelai laki-laki memakai kain batik motif “satrio manah” dan calon mempelai wanita mengenakan kain batik “semen rante”. Pada saat menjelang ijab pernikahan mempelai menggunakan motif “wahyu temurun” dimalam “widodareni”, orang tua mempelai memakai motif “cakar”. Orang tua pengantin menggunakan motif “truntum” sedangkan pengantin memakai motif “sidomulyo, sidomukti, raturatih”. Apabila dalam perkawinan anak terjadi “langkahan” saudara pengantin yang lebih tua, maka dilakukan upacara “langkahan” dimana sang pengantin menyerahkan kain batik “langkahan” berupa kain lurik motif “liwatan” kepada saudara tuanya.